Beranda blog Halaman 3

Tumbuhan Pauah Ameh (Mangifera similis)

Tumbuhan memiliki perawakan pohon dengan tinggi mencapai lebih dari 20 m dan diameter batang setinggi dada lebih dari 50 cm. Jenis mangga ini tidak berbeda jauh dengan jenis mangga lainnya dari sisi gambaran umum bentuk pohon dan tajuk, namun perbedaan tampak dari ukuran daun yang lebih kecil dan warna buah yang lebih mencolok. Batang tumbuhan ini tegak dan kuat dengan tekstur permukaan yang kasar berwarna cokelat keabu-abuan. Daun tumbuhan ini memiliki tata daun alternate (tersebar,spiral) dengan komposisi daun yakni daun tunggal. Daun tumbuhan ini berbentuk ovalis ellipticus (jorong) dengan pertulangan daun penninervis (bertulang menyirip). Panjang daun berukuran lebih kecil dibandingkan jenis mangga lainnya yaitu berkisar 10-15 cm dengan warna hijau tua mengkilap pada permukaan atas dan pada permukaan bawah berwarna hijau pucat. Kemudian buah pada jenis tumbuhan ini berbentuk oval dengan ukuran mencapai 8-13 cm dalam diameter. Kulit buah bertekstur halus dan berwarna hijau ketika masih muda dan menjadi kuning ketika matang. Perlu diketahui bahwa ketika matang, bagian tengah buah adalah berwarna kuning sedangkan bagian ujung atas dan bawah berwarna jingga atau kuning kemerahan.

Tumbuhan ini tumbuh pada wilayah beriklim tropis dengan kondisi kelembaban yang sesuai dan suhu yang tidak terlalu dingin. Tumbuhan ini tumbuh optimal pada suhu tropis (25-35oC) dengan ketinggian 0-1000 mdpl dan curah hujan tahunan 1500-2500 mdpl. Pohon ini dapat ditemukan di daerah pantai maupun pegunungan yang terbatas di wilayah Jawa (Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat), Sumatera (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan lain lain), Bali, Nusa Tenggara (terutama di Pulau Timor).

Berikut ini taksonomi dari tumbuhan pauah ameh:

Kingdom             : Plantae

Divisi                    : Spermatophyta

Sub Divisi           : Angiospermae

Kelas                    : Dicotyledonae

Ordo                     : Sapindales

Famili                  : Anacardiaceae

Genus                  : Mangifera

Spesies               : Mangifera similis

Berikut ini manfaat dan kegunaan tumbuhan pauah ameh:

  • Buah tumbuhan ini kaya akan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang penting untuk menjaga kesehatan
  • Potensi yang besar dalam dunia perdagangan
  • Dapat dimanfaatkan dalam sektor pariwisata dan ekowisata seperti kebun mangga dan sejenisnya
  • Meningkatkan inovasi produk bagi masyarakat akan kenikmatan dan kelezatan buahnya yang sudah terkenal luas
  • Pemanfaatan terhadap lingkungan baik sebagai peneduh maupun peningkatan nilai estetika lanskap

Tumbuhan Bungur (Aleurites moluccana)

Bungur merupakan tumbuhan yang memiliki perawakan pohon dengan ketinggian mencapai lebih dari 10 m dengan diameter batang setinggi dada mencapai ± 90 cm. Tumbuhan ini memiliki batang yang tegak dan kokok dengan percabangan yang cukup banyak dimulai dari pangkal batang. Kulit batang pada bungur memiliki tekstur yang kasar dan bersisik, pada batang yang lebih tua pada umumnya mengelupas dan membentuk warna yang bervariasi. Tata daun pada pohon ini yakni alternate (tersebar,spiral) dengan komposisi daun berupa daun tunggal. Daun bungur berbentuk oblongus (bulat memanjang), sebagian berbentuk ovalis ellipticus (jorong) dengan pertulangan daun penninervis (bertulang menyirip). Ciri dasar lainnya yakni daun bungur berukuran 10-20 cm yang berwarna hijau terang hingga hijau tua dengan permukaan yang halus dan mengkilap. Selanjutnya bunga bungur merupakan bunga majemuk yang berbentuk tandan dan tumbuh pada ujung ranting dengan kelopak dan mahkota bunga berwarna-warni. Warna bunga bungur bervariasi meliputi putih, merah muda, merah, ungu, bahkan kombinasi dari warna tersebut.

Bungur merupakan pohon yang dapat ditemukan di wilayah dengan iklim tropis dan subtropis yang hangat. Tumbuhan ini umumnya ditemukan pada wilayah dengan ketinggia 0-800 mdpl dengan curah hujan tahunan 1000-2500 mm. Tumbuhan ini tergolong tumbuhan dengan kemampuan adaptasi yang tinggi sehingga dapat juga ditemukan pada daerah lereng terjal bebatuan, namun lebih subur pada daerah dengan kelembaban serta drainase yang baik. Di Indonesia, tanaman ini dapat ditemukan di Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Pohon ini banyak ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan, taman kota, tepi jalan, hutan-hutan primer, hutan sekunder, tepi sungai, bahkan pinggir pantai.

Berikut ini taksonomi dari tumbuhan bungur:

Kingdom             : Plantae

Divisi                    : Magnolophyta

Kelas                    : Magnoliopsida

Ordo                     : Malpighiales

Famili                  : Euphorbiaceae

Genus                 : Aleurites

Spesies              : Aleurites moluccana

Berikut ini manfaat dan kegunaan dari tumbuhan bungur:

  • Kulit batang, daun, dan bunga umumnya digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional sebagai antidiabetes, penurun panas, penawar racun, antiinflamasi, dan meredakan sakit gigi
  • Kayu bungur cukup kuat digunakan dalam industri mebel, konstruksi, pembuatan kapal tradisional, perkakas, dan berbagai macam kerajinan tangan
  • Umumnya digunakan sebagai tanaman peneduh jalan selain tajuknya yang lebar, bunga yang indah menambah manfaat pada sisi estetika lanskap

Tumbuhan Kemiri (Aleurites moluccana)

Tumbuhan ini memiliki perawakan berupa pohon yang dapat tumbuh dengan ketinggian mencapai lebih dari 10 m dan diameter batang setinggi dada mencapai lebih dari 50 cm serta bertajuk lebar. Pohon kemiri memiliki batang yang tebal dan kokok berwarna abu abu kecoklatan dengan garis garis vertikal yang tersebar pada kulit batang bertekstur halus. Tata daun tumbuhan ini yakni alternate (tersebar,spiral) dengan komposisi daun berupa daun tunggal. Bentuk daun merupakan cordatus (seperti jantung) dengan pertulangan daun menyirip. Pada umumnya, daun tumbuhan ini terdiri dari 3-5 helai daun dari pangkal tangkai daun dengan panjang daun ± 10-20 cm. Ketika daun memiliki umur yang  muda, bentuk daun berupa oval berwarna putih mengkilap yang akan berubah menjadi hijau tua mengkilap seiring bertambahnya umur daun. Bunga pada pohon kemiri berwarna putih kehijauan dalam sebuah koloni dengan panjang mencapai ± 15 cm. Buah kemiri memiliki bentuk mulai dari oval hingga bulat berwarna hijau sampai hijau kecoklatan dengan panjang ± 5-6 cm dan lebar ± 5-7 cm. Pada umumnya, terdapat 2-3 biji dalam satu buah kemiri. Kulit biji kemiri memiliki tekstur yang kasar dan keras berwarna hitam.

Tumbuhan ini dapat dijumpai pada wilayah beriklim hujan tropis dengan kelembaban yang sedang-tinggi sampai ketinggian 1200 mdpl. Pohon kemiri dapat dijumpai pada tanah yang memiliki kelerengan sedang maupun datar serta dikenal dapat beradaptasi dengan baik pada wilayah yang ekstrim yang menandakan bahwa kemiri tergolong kedalam tumbuhan pionir. Pohon kemiri dapat ditemukan pada wilayah dengan curah hujan rata-rata tahunan mencapai ±4290 mm. Tumbuhan ini dapat tumbuh pada tanah yang memiliki pH 5-8. Kemiri mampu berkembang dengan baik pada lingkungan yang lembab dengan cahaya matahari yang cukup derta dapat tumbuh dibawah naungan sampai dengan tingkat penutupan 25 %. Di Indonesia, persebaran kemiri meliputi Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Bali, Lombok, Sulawesi, Timor, Bau-Bau, dan daerah lainnya.

Berikut ini taksonomi dari tumbuhan kemiri:

Kingdom             : Plantae

Divisi                     : Magnolophyta

Kelas                     : Magnoliopsida

Ordo                      : Malpighiales

Famili                   : Euphorbiaceae

Genus                   : Aleurites

Spesies                : Aleurites moluccana

Berikut ini manfaat dan kegunaan dari tumbuhan kemiri:

  • Kemiri memiliki kandungan asam lemak omega-3, vitamin E, magnesium, dan fosfor yang sangat penting dalam dunia kesehatan meliputi
    1. Menjaga kesehatan jantung, sistem saraf, dan fungsi otak yang optimal
    2. Mengurangi peradangan, meningkatkan aliran darah, mengurangi resiko pembekuan darah, menurunkan kadar kolesterol jahat
    3. Menjaga kesehatan kulit
    4. Menjaga kesehatan tulang serta berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan jaringan tulang dan gigi
    5. Mengontrol nafsu makan dan menjaga berat badan badan yang sehat

Tumbuhan Rumput Payung (Cyperus alternifolius)

 

 

Rumput payung merupakan golongan tumbuhan bawah/semak berupa rumput-rumputan dengan ketinggian batang mencapai lebih dari 80 cm.  Tumbuhan ini memiliki tata daun melingkar pada ujung batang dengan komposisi daun majemuk menjari. Daun rumput payung berbentuk lanceolatus (lanset) dengan pertulangan daun rectinervis (bertulang sejajar). Rumpun daun mencapai hingga 25 helai yang berjejal membentuk seperti payung pada batang yang berwarna hijau tua pada bagian depan dan hijau pucat pada bagian belakang. Tanaman ini memiliki akar serabut yang kuat dan lebat yang menyatu pada setiap rumpun batang sehingga apabila satu rumpun dicabut maka akar tidak akan terlihat ke permukaan melainkan harus mencabut seluruh rumpun rumput.

Tanaman ini umumnya ditemukan di kawasan dataran rendah seperti pesisir pantai, rawa-rawa, tepi danau, dan tempat lainnya dengan kategori akses air cukup baik bagi tanaman ini. Tanaman ini juga ditemukan pada ketinggian yang lebih tinggi seperti daerah tropis dan subtropis dalam jumlah yang sedikit. Tanaman ini tersebar di berbagai negara dengan kelembaban yang cukup tinggi dan curah hujan yang cukup meliputi Asia Tenggara, Afrika Timur, Amerika Selatan, beberapa bagian Amerika Utara dan australia. Di Indonesia dapat dijumpai di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Berikut taksonomi dari tumbuhan rumput payung:

Kingdom             : Plantae

Divisi                    : Tracheophyta

Kelas                    : liliopsida

Ordo                     : Poales

Famili                  : Cyperaceae

Genus                  : Cyperus

Spesies               : Cyperus alternifolius

berikut manfaat dan kegunaan dari tumbuhan rumput payung:

  • Mengurangi gejala penyakit inflamasi seperti arthtritis dan gangguan pernapasan
  • Daun tanaman dapat merangsang produksi dan ekskresi urin yang dapat meningkatkan fungsi ginjal dan mengurangi retensi cairan dalam tubuh
  • Melawan penyakit degeneratif
  • Aroma daun memiliki efek relaksasi yang dapat digunakan dalam aromaterapi atau minyak esensial
  • Dalam dunia penanaman seperti aforestasi/reklamasi/reboisasi dan sejenisnya memiliki manfaat berupa :
    1. Fitoremediasi
    2. Stabilisasi tanah
    3. Penghijauan lanskap
    4. Menyaring air
    5. Pengendali gulma atau tanaman invasif lainnya

 

Tumbuhan Tapal Selembar (Monophyllaea horsfieldii)

Tumbuhan ini merupakan tumbuhan semak maupun tumbuhan epifit yang hidup menumpang pada objek lain seperti pohon dan bebatuan. Komposisi daun bunga ini secara jelas terlihat berupa daun tunggal. Daun tumbuhan ini berbentuk peltatus (seperti perisai), secara visual dapat dideskripsikan daun tapal selembar berbentuk seperti lempengan memanjang dengan tekstur tipis dan urat daun yang jelas terlihat. Pertulangan daun tampak berupa rectinervis (bertulang sejajar) dengan bentuk yang unik memungkinkan penyerapan sinar matahari secara efisien di habitat yang teduh. Warna daun bervariasi dari hijau muda hingga kekuningan. Pada batang/tangkai daun tapal selembar, kandungan air dapat dirasakan dengan sentuhan langsung bahwa tekstur lembek dan apabila disayat akan mengeluarkan air. Bunga pada tumbuhan ini memiliki lokasi tumbuh yang unik yakni pada ujung atas tumbuhan dan menempel dengan batang/tangkai daun sehingga tampak seperti tumbuhan ini memiliki antena berbentuk memanjang dengan ukuran mencapai 8 cm. Tapal selembar memiliki akar memanjang dan menempel pada substrat tempat tumbuhan ini tumbuh dengan tekstur akar yang tipis dan lembek.

 

Tumbuhan ini umumnya berada di dalam hutan dengan kelembaban yang tinggi dan teduh yang menandakan bahwa tempat tersebut memiliki keterbatasan cahaya matahari menyinari secara langsung. Tumbuhan ini dapat ditemukan di hutan tropis, hutan pegunungan, tepi sungai, tepi goa, tebing batu kapur (karst), dan tanah berbatu dengan vegetasi tertutup. Tumbuhan ini tersebar di berbagai negara pada Asia Tenggara meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Tumbuhan ini dapat ditemukan pada beberapa tempat di Sumatera barat yakni Ladang Padi, Ulu Gadut, Rimbo Panti, Kabupaten Sijunjung, Nagari Aua Kuniang, Nagari Pagadih, Nagari Pangian, Nagari Muaro, Kelurahan Indarung, Nagari Pancuang Taba. Tumbuhan ini mengalami penurunan populasi akibat aktivitas perkebunan dan wisata yang menyebabkan habitat tumbuhan ini mengalami gangguan bahkan kerusakan.

Berikut taksonomi dari tumbuhan tapal selembar:

Kingdom            : Plantae

Divisi                    : Tracheophyta

Kelas                    : Magnoliopsida

Ordo                     : Lamiales

Famili                  : Gesneriaceaa

Genus                  : Monophyllaea

Spesies               : Monophyllaea horsfieldii

berikut manfaat dan kegunaan dari tumbuhan tapal selembar:

  • Ekstrak atau infus dari daun dapat dugunakan untuk mengobat gangguan pernapasan, demam, batuk, dan gangguan pencernaan
  • Mengobati peradangan pada tubuh serta berbagai kondisi inflamasi (meningkatkan daya tahan tubuh)
  • Memiliki senyawa antioksidan guna memberikan perlindungan terhadap penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini
  • Bersifat antimikroba yang membantu melawan pertumbuhan mikroorganisme patogen seperti bakteri dan jamur dalam bentuk formulasi antimikroba
  • Dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias

 

Tumbuhan Kersen (Muntingia Calabura L.)

Kersen merupakan tumbuhan dengan perawakan perdu atau pohon kecil yang memiliki ketinggian mencapai 12 m dengan diameter batang mencapai lebih dari 30 cm. Kersen merupakan jenis tumbuhan yang tergolong evergreen (selalu hijau) dan selalu berbunga sepanjang tahun. Tata daun pada tumbuhan ini yakni opposite (berhadapan) dengan komposisi daun berupa majemuk menyirip (pinnatus). Daun kersen memiliki bentuk ovalis ellipticus (jorong) dengan pertulangan daun curninervis (daun bertulang melengkung). Bentuk dasar daun kersen berikutnya memiliki tepi daun bergerigi dan ujung yang runcing berukuran 1-4 cm x 4-14 cm. dengan tangkai daun sangat pendek. Daun kersen berwarna hijau tua pada bagian depan dan hijau pucat pada bagian belakang. Selanjutnya pada bagian berkas bunga berisi 1-5 kuntum bunga. Bunga pada tumbuhan ini terletak di bagian atas tumbuhnya daun ataupun ketiak daun yang memiliki bulu halus, mahkota bertepi rata, bulat telur terbalik, putih pucat, dan rata/gundul. Buah kersen merupakan buah buni bertangkai panjang. Buah ini berbentuk bulat dengan diameter 1-1,5 cm, berwarna hijau ketika muda dan merah ketika matang dengan rasa yang manis.

Pada umumnya kersen tumbuh di daerah dengan hamparan terbuka serta perbukitan yang terbuka, tepi jalan, tepi sungai, dataran rendah yang memiliki drainase cukup baik, hingga pada tanah liat berpasir. Pohon ini tumbuh pada ketinggian 0-1000 mdpl dengan kondisi pH tanah 5,5-6,5. Pohon ini memiliki daya tahan yang cukup kuat yang dapat disebut sebagai tanaman pionir dan banyak ditemukan di wilayah hunian manusia terutama kawasan tropis. Kersen tersebar di berbagai negara meliputi daratan Meksiko Selatan, Amerika Tengah, Peru, Bolivia, seluruh wilayah tropis di Asia Tenggara.

Berikut taksonomi dari tumbuhan kersen:

Kingdom              : Plantae

Subkingdom      : Tracheobionta

Super Divisi        : Spermatophyta

Divisi                      : Magnoliophyta

Kelas                      : Magnoliopsida

Sub Kelas             : Dilleniidae

Ordo                        : Malvales

Famili                     : Elaecaepaceae

Genus                     : Muntingia

Spesies                  : Muntingia Calabura L.

Berikut manfaat dan kegunaan dari tumbuhan kersen:

  • Buah kersen memiliki beberapa senyawa aktif yakni vitamin C, protein, lemak, karbohidrat, serat, abu, kalsium, fosfor, karoten, niacin, tianin, dan zat besi yang dapat dimanfaatkan sebagai berikut :
    1. Mencegah pilek dan flu
    2. Mengontrol gula darah
    3. Mengatasi masalah pencernaan
    4. Mengatasi infeksi bakteri

 

Tumbuhan Jambu Air (Eugenia aquea Burm. F)

Tumbuhan ini memiliki perawakan pohon dengan ketinggian mencapai lebih dari 10 m dengan diameter batang mencapai lebih dari 15 cm.  Tumbuhan ini memiliki batang dengan struktur yang keras dan kok berwarna coklat dengan banyak bercak putih serta bertekstur kasar. Tata daun jambu air yakni alternate (tersebar/spiral) dengan komposisi daun tunggal. Daun berbentuk oblongus (bulat memanjang) dan pertulangan daunnya penninervis (menyirip).  Bentuk dasar lainnya pada daun tanaman ini yakni tepi daun rata, ujung daun tumpul, panjang daun 15-20 cm, lebar daun 5-7 cm. Tanaman ini memiliki daun yang tergolong tidak lengkap yang ditandai pada daun hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun. Permukaan daun gundul (tidak berserabut/tekstur berbulu) berwarna hijau muda-tua pada bagian depan dan hijau pucat dibelakang daun. Bunga pada pohon ini berwarna hijau kekuningan, memiliki panjang benang sari ±3,5 cm dengan jumlah lebih dari 20 benang sari. Bunga jambu air terdapat di ketiak daun dan termasuk bunga lengkap, pada umumnya bakal buah berada diatas dasar bunga. Kemudian buah jambu air berbentuk seperti lonceng atau gangsing berwarna hijau hingga merah. Daging buah berwarna putih yang mengandung banyak air secara fisik.

Jambu air tumbuh baik pada daerah yang memiliki iklim kering dengan curah hujan tahunan 500-3000 mm. Tumbuhan ini umumnya ditemukan pada daerah bersuhu 18-28oC dengan kelembaban udara 50-80 %. Tumbuhan ini umumnya ditemukan pada ketinggian 0-500 mdpl dengan kebutuhan cahaya minimal 6 jam yang menandakan bahwa tumbuhan ini intoleran. Tumbuhan ini banyak ditanam oleh masyarakat dengan media tanam yang mengandung tanah subur, gembur, mengandung banyak bahan organik, pH 5,5-7,5. Tumbuhan ini tersebar di berbagai negara meliputi daerah Indo Cina, Indonesia, Malaysia, dan pulau lainnya di Asia Pasifik.

Berikut taksonomi dari tumbuhan Jambu Air:

Kingdom              : Plantae

Subkingdom      : Tracheobionta

Super Divisi        : Spermatophyta

Divisi                      : Magnoliophyta

Kelas                      : Magnoliopsida

Sub Kelas             : Rosidae

Ordo                        : Myrtales

Famili                     : Myrtaceae

Genus                     : Eugenia

Spesies                  : Eugenia aquea Burm. F

Berikut manfaat dan kegunaan dari tumbuhan Jambu Air:

  • Pada kulit jambu air mengandung senyawa aktif berupa heksenal, 1-etoksietil asetat, 2-heksanal, 3- heksanol, bencaldehyde, benzil alkohol, linalool, kuminic alkohol, geraniol, kinnamic alkohol. Biji jambu air mengandung senyawa aktif berupa jamboline dan vitamin C2. Daunnya memiliki senyawa aktif berupa flavonoid, dan senyawa aktif lainnya. Buah jambu air mengandung senyawa volatil dengan konsentrasi fenol yang tinggi. Senyawa aktif ini dapat dimanfaatkan sebagai berikut:
    1. Anti diare
    2. Mengobati demam
    3. Melancarkan pencernaan
    4. Mengobati diabetes, kolesterol, dan kanker payudara
  • Daun jambu dapat dimanfaatkan dalam perawatan tubuh terutama kulit
  • Kulit kayu jambu air umumnya digunakan sebagai bahan pembuatan bedak
  • Kayu dapat digunakan dalam kontruksi ringan dan berbagai kerajinan

 

Tumbuhan Pulai (Alstonia scholaris L. R. Br.)

Tumbuhan ini memiliki perawakan pohon dengan ketinggian mencapai 60 m dengan diameter batang mencapai lebih dari 130 cm. Pada sayatan batang, tampak warna dalam yakni krem (sebagian keputihan), alur (lingkaran tahun) sangat jelas pada pohon yang sudah tua. Apabila bagian batang seperti ranting hingga tangkai daun dipotong, maka akan mengeluarkan getah berwarna putih. Tata daun pada pulai yakni verticillate/whorled (berkarang/berlingkar) dengan komposisi daun majemuk menjari. Daun pulai memiliki bentuk ovalis ellipticus (jorong) dan pertulangan daun yakni penninervis (menyirip). Daun berwarna hijau mengkilap pada bagian depan sedangkan pada bagian belakang berwarna hijau pucat. Bunga tumbuhan ini memiliki panjang lebih dari 1 cm berwarna krem, hijau terang hingga putih kekuningan. Bunga pulai memiliki rambut rambut halus yang rapat dan beraroma wangi. Pada percabangan, panjang runjung bunga mencapai lebih dari 120 cm. Buah pada tumbuhan pulai kering merekah, buah mengarah keatas dari tempat tumbuh pada daun/tangkai daun bercuping dua dan bertekstur sedikit berkayu. Buah pulai memiliki panjang mencapai ± 32 cm berisi banyak biji. Kemudian biji pulai memiliki panjang hingga 5 mm yang berwarna coklat berbentuk pipih memanjang. Pada ujung biji terdapat helaian halus seperti ikatan benang dengan panjang mencapai 13 mm.

Pulai umumnya dapat ditemukan pada wilayah dengan ketinggian 0-1000 mdpl dan dapat ditemukan pada ketinggian diatas 1000 mdpl dalam jumlah yang sedikit. Tumbuhan ini tersebar di berbagai negara yakni India, Sri Lanka, China Selatan, Malaysia, Australia Utara, Indonesia, dan Kepulauan Solomon. Tumbuhan ini toleran terhadap berbagai kondisi tanah dan habitat, secara spesifik dapat ditemukan di daerah rawa gambut, daerah pasang surut, daerah kering, dan tidak jarang tumbuhan ini hidup di pinggir jalan. Pada kawasan hutan, tumbuhan ini umumnya hidup di dalam hutan hujan tropis dengan curah hujan tahunan 1000-3800 mm. Pulai dapat tumbuh normal pada tanah bertekstur kasar, tanah dengan solum yang cukup dalam, pH > 5, ketersediaan kandungan C-organik, N,P, K, dan kejenuhan basa (KB) tinggi dengan kandungan unsur Al rendah.

Berikut taksonomi dari tumbuhan pulai:

Kingdom             : Plantae

Ordo                      : Gentianales

Famili                   : Apocynaceae

Tribe                     : Plumeriae

Subtribe              : Alstoniinae

Genus                   : Alstonia

Spesies               : Alstonia scholaris L. R. Br.

Berikut manfaat dan kegunaan dari tumbuhan pulai:

  • Kayu sungkai dapat digunakan sebagai berikut
    1. Konstruksi ringan (umumnya papan tulis) maupun pulp dan kertas
    2. Kayu bakar, namun kurang baik digunakan sebagai arang dikarenakan kandungan kimia yang kurang sesuai untuk pembakaran sempurna pada kayu pulai
    3. Kerajinan tangan
  • Kulit daun pulai mengandung berbagai senyawa aktif seperti flavonoid, saponire, alkaloid dan polifenol yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan seperti
    1. Mengobati penyakit radang tenggorokan
    2. Mengobati penyakit demam
    3. Menurunkan tekanan darah tinggi
  • Tumbuhan ini sangat baik digunakan dalam proses aforestasi dan penghijauan
  • Tanaman ini memiliki banyak peminat dalam bidang pembuatan tanaman bonsai

 

 

Tumbuhan Kareumbi (Homalanthus populneus (Giesel.) Pax.)

Tumbuhan ini memiliki perawakan semak hingga  pohon yang dapat tumbuh sampai ketinggian 12 m dengan diameter mencapai 12 cm. Tangkai daun pada tanaman ini berwarna merah dengan panjang mencapai 14 mm. Tata daun kareumbi yakni opposite (berhadapan) dengan komposisi daun berupa daun majemuk menyirip. Daun tumbuhan ini berbentuk obovatus (bulat telur) dan pertulangan daun yakni penninervis (bertulang daun menyirip). Daun berwarna hijau tua pada bagian depan sedangkan pada bagian belakang berwarna hijau keputihan (dominan putih). Bunga memiliki panjang ± 1,5 mm yang tersusun dalam bentuk malai panjang berwarna kekuningan. Buah kareumbi merupakan buah kapsul berdiameter ± 5 mm yang miliki warna hijau dan mudah pecah atau terbuka ketika sudah tua. Biji buah terletak dalam kulit biji (aril).

Tumbuhan ini umumnya tumbuh pada kawasan hutan dataran rendah hingga hutan dataran tinggi (0 – 3000 mdpl). Pada umumnya terdapat daerah semak belukar, pinggiran jalan, lereng curam, tepi sungai, tepi hutan hujan tropis, lahan yang sangat terganggu dan sejenisnya. Penyebaran tumbuhan ini terdapat di berbagai belahan dunia yakni Thailand, Semenanjung Malaysia (Sarawak, Sabah), Indonesia (Sumatera, Jawa, Sunda Kecil, Kalimantan Barat, Kalimantan timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Maluku, Papua), dan Brunei.

Berikut taksonomi dari tumbuhan kareumbi:

Kingdom              : Plantae

Sub Kingdom     : Tracheobionta

Super Divisi        : Spermatophyta

Divisi                      : Magnoliophyta

Kelas                      : Magnoliopsida

Sub Kelas             : Rosidae

Ordo                        : Euphorbiales

Famili                     : Euphorbiaceae

Genus                     : Homalanthus

Spesies                  : Homalanthus populneus (Giesel.) Pax.

Berbagai manfaat dan khasiat tumbuhan ini yakni

  • Buah dapat digunakan untuk penyembuhan luka terbuka pada kulit
  • Daun dapat digunakan sebagai berikut :
    1. Daun dipanaskan dan dikeringkan kemudian ditempelkan keperut untuk membantu kesehatan kehamilan dan ditempelkan ke kening untuk obat demam
    2. Daun kering yang dihaluskan kemudian diproduksi menjadi bubuk sebagai suplemen makanan ternak (vermifuge)
    3. Daun yang dihaluskan kemudian dicampur dengan abu dan lada sebagai racun bagi hama perairan
    4. Daun yang diseduh dapat dijadikan sebagai obat diare
  • Kayu dapat digunakan sebagai kayu bakar
  • Tumbuhan ini cocok dijadikan sebagai tanaman dalam proses aforestasi maupun penghijauan

MEMBANGUN JEJARING DAN SEMINAR GEOPARK

Salah Satu Rangkaian Kegiatan Penandatanganan MoU dg Langkawi UGGp, industri kecil menengah, Homestay, Tour & Travel dilanjutkan Seminar dengan narasumber pakar geopark diakhiri dg Field Trip ( Geowisata ), dirangkai dalam Sebuah Tema ” MEMBANGUN JEJARING DAN SEMINAR GEOPARK”👌