Terbentuknya Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2021 didorong dengan adanya Peraturan Presiden nomor 9 tahun 2019 tentang pengembangan taman bumi (geopark). Tujuan dari warisan geologi Geopark Ranah Minang Silokek untuk menentukan warisan geologi yang benilai baik secara lokal, nasional maupun internasional di kawasan Geopark Ranah Minang Silokek.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh BAPPPEDA di kantor Geopark Information Center yang bekerja sama dengan lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Padang. Kegiatan ini juga dihadiri oleh sekretaris daerah Kabupaten Sijunjung selaku ketua badan pengelola Geopark Ranah Minang Silokek dan beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dalam Badan Pengelola Geopark Ranah Minang Silokek, yakni dinas pariwisata, pemuda dan olahraga (Disparpora), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perumahan dan Pemukiman Lingkungan Hidup (Perkim LH), Dinas Pertanian, Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dan didukung oleh organisasi masyarakat meliputi Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) dan Geopark Youth Forum (GYF).
Kegiatan ini berlangsung dari bulan Juni sampai dengan September 2021. selama proses penetapan warisan Geologi (Geoheritage) Geopark Ranah Minang Silokek melibatkan tim ahli yang terdiri dari :
- Harizona Auli Rahman S.T, M.Eng ( Ahli Geologi)
- Ahmad Fadhly, S.T, M.T ( Ahli Geologi)
- Rifdi Yashetri Masri, S.T ( Ahli Geologi)
- Triyatno, Spd, M.Si ( Ahli Geologi)
- Rahma Doni S.Pd (Geowisata)
- Riza Febria, S.Pd ( Tenagaa Administrator)
- Alzet Rama, S.Pd ( Tenaga Pengola Data)
Acara penetapan ini dibuka langsung oleh sekretaris daerah Kabupaten Sijunjung, Zefnihan. Dalam pemaparan singkatnya, Zefnihan mengatakan bahwa Geopark Ranah Minang Silokek harus mempunyai ahli geologi berskala internasional.
