Referring to the Decree of the Minister of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia Number: 208.K/GL.01/MEM.G/2024 concerning the Designation of Geological Heritage (Geoheritage) in Sijunjung Regency, West Sumatra, there are 14 geosites located within the Ranah Minang Silokek Geopark area.
Mengacu pada Surat Keputusan Menteri Energi Sumber Dan Sumber Daya Mineral RI Nomor : 208.K/GL.01/MEM.G/2024 tentang Penetapan Warisan Geologi (Geoheritage) Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat, Terdapat 14 Geosite yang ada di Kawasan Geopark Ranah Minang Silokek
https://drive.google.com/file/d/1ZAIe4lo1Zy0MaTjHptjEr6oP5xQbFPVK/view?usp=sharing
Hipostratotipe Formasi Telisa Danau Biru Kunangan/ Hypostratotype of the Telisa Formation of Kunangan Blue Lake
The site is located in Nagari Kunangan Parik Rantang, Kamang Baru Subdistrict, Sijunjung Regency, with coordinates at Latitude 0.848111°S and Longitude 101.348639°E.
https://maps.app.goo.gl/mHb926bbn7mVoAj97?g_st=aw
The outcrops found at Kunangan Blue Lake consist of interbedded sandstones and shales from the Lower Telisa Formation from Early to Middle Miocene Period. These rock outcrops were deposited in a shallow open marine environment influenced by sea level fluctuations.
Fossils:
Fossils of mollusks belonging to the genera Melania sp. and Cerithidea sp. were discovered, deposited in a shallow marine environment.
Geological Structure:
The outcrops of the Telisa Formation found at Kunangan Blue Lake are influenced by the The outcrops of the Telisa Formation found at Kunangan Blue Lake are influenced by the northwest-southeast trending Sumatran Fault.
Landscape:
The structural hills are influenced by the main structure of the Sumatra Fault, which trends northwest-southeast. This structure produces folds and faults in the rocks of the Telisa Formation. Additionally, the landscape features a unique remnant of an abandoned coal mining site, now known as Kunangan Blue Lake.
- This geosite holds significant value from a combination of landscape aspects, including sedimentary rock hills with gentle slopes; lithological characteristics, such as interbedded sandstone and shale from the lower part of the Telisa Formation; and external geological processes, including faulting and folding.
- It holds multiple values, including:
- Scientific value: evidence of deposition in an open marine environment during the Early to Middle Miocene period;
- Aesthetic value: a lake landscape framed by exposed sedimentary rock layers, consisting of interbedded sandstone and shale;
- Recreational value: the area serves as a potential tourist attraction, featuring an artificial lake located in Nagari Kunangan.
- It also has diverse functions as an earth history artifact, representing the hypostratotype of the Telisa Formation and providing crucial evidence of sea-level fluctuations in Sijunjung Regency during the Early to Middle Miocene period.
Recommended utilization: geological research, geoscience education, and geotourism development.
Lokasi di Nagari/Desa Kunangan Parik Rantang, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung.Koordinat :Garis Lintang: 0,848111°LS Garis Bujur: 101,348639°BT https://maps.app.goo.gl/mHb926bbn7mVoAj97?g_st=aw Batuan Singkapan yang ditemukan di Danau Biru Kunangan merupakan perselingan dari batupasir dan serpih dari Formasi Telisa Bagian Bawah berumur Miosen Awal – Miosen Tengah. Singkapan batuan ini diendapkan pada lingkungan laut terbuka dangkal yang dipengaruhi oleh proses naik – turunnya muka air laut.Fosil : Ditemukan fosil moluska dengan genus Melania sp. dan Cerithidea sp. yang diendapkan pada lingkungan laut dangkal.
Struktur Geologi : Singkapan pada Formasi Telisa yang ditemukan pada Danau Biru Kunangan ini dipengaruhi oleh Sesar Sumatera berarah baratlaut– tenggara.
Bentang alam : Perbukitan struktural yang dipengaruhi oleh struktur utama Sesar Sumatera berarah baratlaut – Tenggara. Struktur tersebut menghasilkan lipatan dan sesar pada batuan dari Formasi Telisa ini. Selain itu dijumpai fenomena danau bekas penambangan Batubara yang dinamakan sebagai Danau Biru Kunangan.
- Mempunyai nilai tinggi dari himpunan aspek bentang alam berupa perbukitan batuan sedimen dengan lereng landai, aspek ranah batuan berupa perselingan batupasir dan serpih dari Formasi Telisa bagian bawah, dan proses eksternal berupa pensesaran dan lipatan.
- Mempunyai banyak makna yang meliputi:
- Dari aspek ilmiah berupa bukti pengendapan pada lingkungan laut terbuka di umur Miosen Awal – Miosen Tengah;
- Dari aspek estetika berupa danau dengan tebing singkapan perlapisan batuan sedimen berupa peselingan batupasir dan serpih; dan
- Dari aspek rekreasi, daerah ini dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata danau buatan di Nagari Kunangan.
Mempunyai aneka fungsi sebagai artefak sejarah bumi berupa hipostratotipe Formasi Telisa dan rekaman kunci dari proses naik turunnya muka air laut di Kabupaten Sijunjung pada umur Miosen Awal – Miosen Tengah.
Rekomendasi Pemantaan Untuk Objek penelitian, pendidikan kebumian, dan geowisata.

2. Granit Merah Timbulun Tujuh / Timbulun Tujuh Red Granit
This geosite is located in Sibakur Nagari/Village, Tanjung Gadang Subdistrict, Sijunjung Regency.
with coordinates: Latitude: 0.860889°S, Longitude: 101.140556°E
https://maps.app.goo.gl/pbNs1gRtxZMVJCws9
Rocks:
The rocks found at the Timbulun Tujuh waterfall consist of Triassic granite characterized by a reddish-white color, with a phaneritic, holocrystalline texture. Their mineral composition includes quartz, plagioclase, k-feldspar (potassium feldspar), biotite, and chlorite.
Geological structure:
The granite rock body at this location is exposed to the surface due to the collision process of the microcontinents West Sumatra Block and Sibumasu Block, followed by a faulting process directed from northwest to southeast.
Landscape:
The granites in Nagari Sibakur form a natural landscape in the form of structural hills with the appearance of tiered waterfalls.
- This geosite holds significant value across multiple landscape aspects, including low undulating hills; lithological features consisting of granite bodies formed through magmatic processes during the Triassic period; external geological processes such as faulting; and tectonic significance as evidence of the collision between the West Sumatra microcontinent block and the Sibumasu block, which together formed the landmass of Sumatra Island.
- It holds multiple values, including:
- Scientific value: Evidence of Triassic-aged rocks formed as a result of a microcontinental collision event.
- Aesthetic aspect: The visual beauty of the landscape, featuring a multi-tiered waterfall cascading over granite rock formations.
- Recreational potential: The location also has strong potential to support recreational activities.
- This site holds significant geological value as an Earth history artifact, representing a Triassic-aged granite batholith and providing key evidence of magmatic activity caused by microcontinental collision during the Triassic period in Sumatra.
Recommended Utilization:
Research object, geoscience education, and geo-tourism.
Lokasi di Nagari/Desa Sibakur, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, Koordinat :Garis Lintang: 0.860889°LS Garis Bujur: 101.140556°BT https://maps.app.goo.gl/pbNs1gRtxZMVJCws9
Batuan Batuan yang dijumpai pada Air Terjun Timbulun Tujuh berupa granit yang berumur Trias dengan karakteristik warna putih kemerahan, tekstur faneritik, holokristalin, memiliki komposisi mineral kuarsa, plagioklas, k-feldspar, biotit, dan klorit.
Struktur Geologi : Tubuh batuan granit pada lokasi ini tersingkap ke permukaan akibat dari proses tumbukan mikrokontinen west Sumatra block dan sibumasu block, kemudian diikuti dengan proses  pensesaran yang berarah barat laut – tenggara.
Bentang alam Granit di Nagari Sibakur membentuk bentang alam berupa perbukitan struktural dengan kenampakan air terjun bertingkat.
- Mempunyai nilai tinggi dari himpunan aspek bentang alam berupa perbukitan bergelombang rendah, aspek ranah batuan berupa tubuh batuan granit hasil dari proses magmatisme pada umur Trias, proses ekternal berupa pensesaran, serta dari aspek tektonik berupa bukti tumbukan mikrokontinen west sumatra block dan sibumasu block yang menjadi daratan Pulau Sumatera
- Mempunyai banyak makna, antara lain :
- Dari aspek ilmiah yaitu sebagi bukti batuan berumur Trias yang terbentuk akibat dari peristiwa tumbukan mikrokontinen;
- Dari aspek estetika berupa keindahan bentang alam yang membentuk air terjun bertingkat pada batuan granit; dan
- Lokasi ini juga dapat berpotensi sebagai pendukung rekreasi.
Mempunyai aneka fungsi sebagai artefak sejarah bumi berupa tubuh batholith granit di umur Trias dan rekaman kunci dari bukti proses magmatisme pada umur Trias akibat dari proses tumbukan mikrokontinen di Sumatera.
Rekomendasi Pemanfaata : Objek penelitian, pendidikan kebumian, dan geowisata

3. Granodiorit Timbulun/ Timbulun Granodiorite
This geosite is located in Timbulun Nagari/Village, within the Tanjung Gadang Subdistrict of Sijunjung Regency. It lies at coordinates 0.765444° South Latitude and 101.063806° East Longitude.
Rocks:
The rocks found in Nagari Timbulun are in the form of granodiorite rock bodies that have undergone faulting processes resulting in the formation of breccia. The granodiorite has characteristics such as a grayish-black color, fine phaneritic texture, holocrystalline, and contains mineral compositions including quartz, plagioclase, k-feldspar, hornblende, biotite, and chlorite.
Geological structure:
The granodiorite rock body at Nagari Timbulun is exposed to the surface due to the collision of the microcontinents West Sumatra Block and Sibumasu Block, followed by a faulting process directed from northwest to southeast.
Landscape:
The granodiorite rock body at Nagari Timbulun forms a natural landscape in the form of structural hills with waterfalls at Batang Kulampi.
- This geosite holds significant value across multiple aspects, including a gently undulating hill landscape; granodiorite rock bodies that have undergone brecciation due to faulting; and external geological processes in the form of northwest–southeast trending faults.
- It also holds multiple meanings, including:
- Scientific value: as evidence of granodiorite intrusion followed by faulting activity;
- Aesthetic value: as seen in the formation of a waterfall over granodiorite rocks.
- This geosite serves important functions as an Earth history artifact, featuring a brecciated granite batholith and a key geological record of tectonic processes in the form of faulting within the Timbulun Granodiorite body.
Recommended Utilization:
Geological research and geoscience education
Lokasi Nagari/Desa Timbulun, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, Koordinat : Garis Lintang: 0.765444°LS Garis Bujur: 101.063806°BT
https://maps.app.goo.gl/6DuqHhPaTYZGY8dK6
Batuan :Batuan yang ditemui di Nagari Timbulun berupa tubuh batuan granodiorit yang telah mengalami proses pensesaran sehingga terbentuk seperti breksi. Granodiorit tersebut memiliki karakteristik berupa warna abu kehitaman, tekstur faneritik halus, holokristalin, dan memiliki komposisi mineral berupa kuarsa, plagioklas, k-feldspar, hornblend, biotit, dan klorit.
Struktur Geologi :Tubuh batuan granodiorit pada Nagari Timbulun tersingkap ke permukaan akibat dari tumbukan mikrokontinen west sumatra block dan sibumasu block, kemudian diikuti dengan proses pensesaran yang berarah barat laut – tenggara.
Bentang alam : Tubuh batuan granodiorit pada Nagari Timbulum membentuk bentang alam berupa perbukitan struktural dengan air terjun pada Batang Kulampi.
- Mempunyai nilai tinggi dari himpunan aspek bentang alam berupa perbukitan bergelombang rendah, aspek ranah batuan granodiorit yang mengalami breksiasi akibat sesar, proses eksternal berupa pensesaran yang berarah barat laut – tenggara.
- Mempunyai banyak makna, antara lain :
- Dari aspek ilmiah berupa bukti keberadaan intrusi granodiorit yang kemudian diikuti oleh proses pensesaran;
- Dari aspek estetika berupa keterbentukan air terjun pada batuan granodiorit; dan
Mempunyai aneka fungsi sebagai artefak sejarah bumi berupa tubuh batholith granit yang mengalami breksiasi dan rekaman kunci dari bukti proses tektonik berupa sesar pada batuan Granodiorit Timbulun
Rekomendasi Pemanfaatan : Objek penelitian dan pendidikan kebumian

4. Batupasir Sialang Lubuk Tarok/ Sialang Sandstone of Lubuk Tarok
This geosite is located in Nagari Lubuk Tarok, Lubuk Tarok Subdistrict, Sijunjung RegencyIt lies at coordinates 0.820778° South Latitude and 101.029194° East Longitude.
https://maps.app.goo.gl/1woRnuDbphmfRrhR7
Rocks:
The outcrop found at this location is part of the lower Ombilin Formation, dating back to the Early Miocene, with lithology consisting of alternating quartz sandstone with intercalations of shale and thin carbon laminations deposited in a fluvial environment. The alternations occurring in the rock outcrop were formed due to the influence of changes in the water table.
Geological Structure:
The rocks at this location have undergone tectonic processes in the form of folding, fracturing, and faulting with a northwest-southeast direction.
Landscape:
This location forms a structural hill landscape with valleys that create rivers such as the Batang Karimo.
- This site possesses high value across various geological aspects, including a structural sedimentary hill landscape; lithological features composed of quartz sandstone interbedded with shale and carbon laminations from the lower part of the Ombilin Formation, which dates to the Early Miocene; and external geological processes in the form of faulting.
- It also holds multiple meanings, including:
- Scientific significance as evidence of sedimentary deposition processes during the Early Miocene within a fluvial environment;
- Aesthetic significance due to the scenic alternation of sandstone and shale layers that form prominent cliffs in Nagari Lubuk Tarok.
- This site serves multiple functions as a key geological record of sedimentary rock formation from the Early Miocene Ombilin Formation, deposited in a fluvial setting. Additionally, it contributes to ecological value as a natural habitat for wild honey bees that nest in the cliff formations.
Recommended Utilization:
Geological research and geoscience education.
Lokasi Nagari/Desa  Lubuk Tarok, Kecamatan Lubuk Tarok, Kabupaten Sijunjung
Koordinat Garis Lintang: 0.820778°LS, Garis Bujur:101.029194°BT
https://maps.app.goo.gl/1woRnuDbphmfRrhR7
Batuan :Â Singkapan yang dijumpai di lokasi ini merupakan bagian dari Formasi Ombilin bagian bawah berumur Miosen Awal dengan litologi berupa perselingan batupasir kuarsa dengan sisipan serpih dan laminasi tipis karbon yang diendapkan pada lingkungan fluvial. Perselingan yang terjadi pada singkapan batuan tersebut terbentuk akibat dari pengaruh perubahan muka air.
Struktur Geologi : Batuan pada lokasi ini telah mengalami proses tektonik berupa perlipatan, pengkekaran, dan pensesaran dengan arah Baratlaut – Tenggara.
Bentang alam :Lokasi ini membentuk sebuah bentang alam perbukitan struktural dengan lembahan-lembahan yang membentuk sungai seperti Batang Karimo
- Mempunyai nilai tinggi dari himpunan aspek bentang alam berupa perbukitan sedimen struktural, aspek ranah batuan berupa batupasir kuarsa sisipan serpih dan laminasi karbon dari Formasi Ombilin bagian bawah yang berumur Miosen Awal, dan proses ekternal berupa pensesaran.
- Mempunyai banyak makna, antara lain :
- Dari aspek ilmiah sebagai bukti proses pengendapan batuan sedimen pada umur Miosen Awal di lingkungan fluvial.
- Dari aspek estetika berupa keindahan dari perselingan lapisan antara batupasir dan sisipan serpih yang menjadi tebing di Nagari Lubuk Tarok.
Mempunyai aneka fungsi sebagai rekaman kunci dari bukti proses pembentukan batuan sedimen Formasi Ombilin berumur Miosen Awal yang diendapakan pada lingkungan fluvial dan sebagai pendukung ekologi berupa tempat bersarangnya lebah madu hutan.
Rekomendasi Pemanfaatan Untuk Objek penelitian dan pendidikan kebumian

5. Diorit Aie Angek/ Aie Angek Diorite
Rocks:
The rock found in Nagari Aie Angek is diorite from the Triassic period, characterized by a dark gray color, fine phaneritic texture, holocrystalline structure, and a mineral composition consisting of quartz, plagioclase, hornblende, and alteration minerals such as chlorite
Batuan yang ditemui di Nagari Aie Angek berupa diorit yang berumur Trias dengan karakteristik warna abu gelap, tekstur faneritik halus, holokristalin, dan memiliki komposisi mineral berupa kuarsa, plagioklas, hornblend, dan mineral ubahan berupa klorit.

6. Batugamping Ngalau Loguang/Ngalau Loguang Limestone
Rocks:
The rock found in Ngalau Loguang is Cristallyne Limestone, characterized by a gray color, hard and massive. This limestone is part of the limestone member of the Kuantan Formation from Carboniferous to Permian period.
Batugamping kristalin dengan karakteristik warna abu – abu, keras, dan massif. Batugamping tersebut termasuk kedalam Anggota Batugamping Formasi Kuantan berumur Karbon – Perem.

7. Kompleks Karst Silokek/Silokek Karst Complex
Rocks:
The rock found in this karst Complex is Cristallyne Limestone, characterized by a white color, hard and massive. This limestone is part of the limestone member of the Kuantan Formation from Carboniferous to Permian period.
Batugamping kristalin dengan karakteristik warna putih, keras, dan massif. Batugamping tersebut termasuk kedalam Anggota Batugamping Formasi Kuantan berumur Karbon – Perem.

8.Granit Sijunjung Silokek/ Sijunjung Silokek Granite
Rocks:
The outcrop of Sijunjung Silokek granite at the base of Batang Kuantan, located in Jorong Sangkiamo, Nagari Silokek, was formed during the Triassic period. This granite is characterized by a reddish-white color, phaneritic texture, holocrystalline structure, and mineral composition consisting of quartz, plagioclase, K-feldspar, and biotite. It can be observed from the structural contact with Kuantan Formation limestone of Carboniferous–Permian period.
Singkapan tubuh batuan Granit Sijunjung Silokek pada dasar Batang Kuantan yang berada pada Jorong Sangkiamo, Nagari Silokek terbentuk pada umur Trias. Batuan granit ini memiliki karakteristik berupa warna putih kemerahan, tekstur faneritik, holokristalin, dan memiliki komposisi mineral berupa kuarsa, plagioklas, k-feldspar, dan biotit. dapat dilihat kontak struktur dengan batugamping Formasi Kuantan yang berumur Karbon -Perem.

9. Kompleks Batolit Granit Mambuik/ Mambuik Granite Batholith Complex
Rocks:
A granite batholith body characterized by a reddish-white color, coarse phaneritic texture, holocrystalline, and having a mineral composition consisting of quartz, plagioclase, K-feldspar, and biotite.
Tubuh batolit granit dengan karakteristik berupa warna putih kemerahan, tekstur faneritik kasar, holokristalin, dan memiliki komposisi mineral berupa kuarsa, plagioklas, k-feldspar, dan biotit.

10. Cuesta Bukit Kupitan/Bukit Kupitan Cuesta
Rocks:
The rock outcrop found in Nagari Padang Sibusuk is part of the lower section of the Ombilin Formation, which dates to the Early Miocene. It consists of interbedded quartz sandstone with shale inserts and thin carbon laminations. This interbedding was caused by changes in water level within a fluvial depositional environment.
Singkapan batuan yang ditemukan di Nagari Padang Sibusuk merupakan bagian dari Formasi Ombilin bagian bawah yang berumur Miosen Awal berupa perselingan batupasir kuarsa dengan sisipan serpih dan laminasi tipis karbon. Perselingan yang terjadi akibat dari perubahan muka air laut pada lingkungan pengendapan peralihan darat hingga paparan laut.

11.Gua Inyiak Umpuah/Inyiak Umpuah Cave
Rocks:
The outcrop found at Inyiak Umpuah Cave consists of quartz sandstone layering with inclusions of flakes and carbon formed in a fluvial sedimentation environment. This outcrop belongs to the lower part of the Ombilin Formation, which was formed in the Early Miocene.
Singkapan yang dijumpai pada Gua Inyiak Umpuah berupa Perlapisan batupasir kuarsa dengan sisipan serpih dan karbon yang terbentuk pada lingkungan pengendapan transisi hingga paparan laut. Singkapan ini termasuk kedalam Formasi Ombilin bagian bawah yang terbentuk pada Miosen Awal.

12. Batupasir Formasi Ombilin Sungai Rambutan/Ombilin Formation Sandstone of Sungai Rambutan
Rocks: The outcrop is in the form of quartz sandstone with interlayers of conglomerate in contact with claystone containing coal seams. This rock belongs to the Quartz Sandstone Group that fills the Ombilin Basin and is part of the lower section of the Ombilin Formation. The sedimentation process of this rock occurred in a fluvial environment during the Early Miocene period
Singkapan yang ditemukan berupa batupasir kuarsa dengan perselingan konglomerat kontak dengan batulempung sisipan batubara. Batuan ini termasuk kedalam Kelompok Batupasir Kuarsa yang mengisi Cekungan Ombilin dan termasuk kedalam Formasi Ombilin bagian bawah. Proses pengendapan batuan ini terjadi pada lingkungan peralihan darat hingga paparan laut pada umur Miosen Awal.

13.Konglomerat Brani Ngalau Batauik/Brani conglomerate of Ngalau Batauik
Rocks:
The outcrop consists of conglomerate rock with clast-sized fragments embedded in a sandstone matrix. The fragments in this conglomerate rock have a coarse upward sedimentary structure, which characterizes a change in flow conditions.
During the sedimentation process. The conglomerate rock belongs to the Brani Formation rocks, which are the result of deposition processes in an ancient river environment dating back to the Oligocene age
Singkapan berupa batuan konglomerat dengan fragmen berukuran kerakal – berangkal yang tertanam dalam massa dasar batupasir. Fragmen pada batuan konglomerat ini memiliki struktur sedimen mengkasar keatas yang mencirikan perubahan arus pada saat proses pengendapan. Batuan konglomerat tersebut termasuk kedalam batuan Formasi Brani yang merupakan hasil dari proses pengendapan sungai purba berumur Oligosen.

14.Batugamping Malihan Lubuk Pandakian/Malihan Limestone of Lubuk Pendakian
Rocks:
In Lubuk Pandakian area of Nagari Sumpur Kudus, Kuantan Formation limestone from the Carboniferous-Permian period was found, which has undergone metamorphism. This limestone has experienced quite intense tectonic processes in the form of fractures and faults. The cracks formed due to these geological structural processes are filled with calcite minerals.
Pada daerah Lubuk Pandakian Nagari Sumpur Kudus ditemukan batugamping Formasi Kuantan berumur Karbon-Perem yang telah mengalami proses metamorfisme. Batugamping ini telah mengalami proses tektonik yang cukup intensif berupa kekar dan sesar. Rekahan-rekahan yang terbentuk akibat proses struktur geologi tersebut terisi oleh mineral – mineral kalsit.
