- Perkampungan Adat Sijunjung

Perkampungan Adat Sijunjung, Perkampungan Adat Nagari Sijunjung yang tepatnya berada di Jorong Koto Padang Ranah dan Tanah Bato merupakan dua wilayah yang masih utuh sepanjang perjalanan historis kerajaan Pagaruyung yang dimulai dari abad ke 14. Aktifitas kelompok kerjasama masyarakat Perkampungan Adat Nagari Sijunjung anatra lain: (1) Batoboh adalah sistem kongsi atau kerjasama dalam menggarap pertanian, aktifitas ke ladang atau panen karet, dan mendirikan Rumah Gadang; (2) Bakaul merupakan aktifitas budaya dalam bersyukur dengan menyembelih kerbau karena limpahan panen, bakaul juga dilakukan untuk meminta hujan pada musim ke sawah dan menolak bala yang menimpa perkampungan atau nagari tersebut; (3) Mambantai adaik merupakan kegiatan ini dilaksanakan pada saat masuk dan sesudah puasa serta rayo puaso anam. Pada saat ini masyarakat berkumpul mambantai kabau (menyembelih kerbau) dan makan bersama.
https://drive.google.com/file/d/112C3tSZmrqMzdcdK2Cnfnx0uNWb9V_Rl/view?usp=sharing
2.. Makam Syekh Abdul Wahab
Makam Syekh Abdul Wahab,. Syekh Abul Wahab (wafat 1869 di Calau) ialah seorang ulama besar yang lahir dari suku Kampai Tanjung Bonai Aur, Sumpur Kudus. Ia tokoh tarekat satariyah yang disegani. Mengajar di Surau Tinggi yang ia dirikannya bersama ninik mamak di sana. Sebelum di Calau Syekh Abdul Wahab mengajar dan tinggal di kampungnya Tanjung Bonai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, Sijunjung.
https://drive.google.com/file/d/1fZtgKtmuIdDheQSv5CKU1W-PwfdZR5fN/view?usp=sharing
3. Istano Kalambu Suto Jambu Lipo
Istano Kalambu Suto, merupakan istana kerajaan Jambu Lipo yang digunakan sebagai tempat memutus perkara tingkat akhir untuk semua persoalan oleh Daulat Rajo Alam Jambu Lipo setelah bermusyawarah dengan Rajo Duo Selo. Sebelum di bawa ke Istano Kalambu Suto, setiap persoalan yang terjadi di masyarakat harus diselesaikan oleh niniak mamak dan pucuak adat masing-masing nagari, Jika tidak selesai juga maka akan dibawa ke Rajo Duo Selo Jambu Lipo untuk di sidang. Jika masalahnya terkait syarak maka diselesaikan oleh Rajo Ibadat, jika masalahnya terkait adat maka diselesaikan oleh Raja Adat. Kalau semua masalah tidak bisa diselesaikan oleh Raja Adat dan Raja Ibadat, maka tahap terakhir diputuskan oleh Daulat Raja Alam Jambu Lipo di Istano Kalambu Suto.
https://drive.google.com/file/d/1BYT4fyAjhpnDheuyn3LDOHMB2WS8dmYp/view?usp=sharing
4. Makam Rajo Ibadat
Makam Rajo Ibadat, Masyarakat Sumpur Kudus meyakini oral history yang diperoleh secara turun-temurun bahwa setelah dinobatkan menjadi raja pada 1347, “Hubungan genealogi antara Adityawarman dengan Raja Ibadat telah dimulai ketika Adityawarman menikahi seorang putri asal Sumpur Kudus, guna mempererat hubungan dengan daerah itu. Putri itu bernama Puti Pinang Masak yang kemudian melahirkan keturunan Raja Ibadat.
https://drive.google.com/file/d/1SEDecKDLUy65tc0JGFl-ZRuVV6T4n1X5/view?usp=sharing
5. Surau Simauang
Surau Simaung adalah sebuah cagar budaya dan pusat ilmu di Nagari SIjunjung yang menyimpan 88 naskah kuno dan merupakan peninggalan Syekh Malin Bayang. Surau ini didirikan oleh Syekh Malin Bayang, seorang ulama dari tarekat Syattariyah, dan kini menjadi lokasi wisata religi yang ramai dikunjungi peziarah pada setiap bulan Jumadil Akhir.
6. Lokomotif Uap Silukah
Lokomotif Uap, Lokomotif Uap tersebut mempunyai panjang 8,73 m, lebar 2,35 m, dan tinggi 2,94 m. ditemukan oleh masyarakat Silukah pada tahun 1980 saat pembuatan jalan darat dari Silokek ke Durian Gadang dan terus ke Tapus. Lokomotif Uap ini merupakan salah satu peninggalan sejarah yang penting artinya sebagai bukti keberadaan masa kependudukan Jepang di Indonesia khususnya di daerah Sawahlunto/Sijunjung. Lokomotif Uap ini terkait dengan pembuatan jalan kereta api dari Muaro ke Logas pada tahun 1943, yang sebagian besar pekerjanya berasal dari Pulau Jawa (Romusa). Lokomotif ini direncanakan untuk penganggkutan batubara dari Ombilin Sawahlunto ke Logas dan terus ke daerah Riau.
https://drive.google.com/file/d/1DSFo9WUxGdcmPxyZE685i6zIUD4tgCwk/view?usp=sharing
7. Makam Willem De Greva
Makam William Hendrik De Greve, Willem Hendrik De Greve, putra dari ‘negeri raja’, Franeker Belanda. Datang ke Hindia Belanda mengemban tugas penyeiidikan dan penelitian berbagai kandungan mineral bahan tambang. Sebagai ahli geologi, Kiprah dan semangat mudanya di Ombilin berakhir tragis di Batang Kuantan. la tewas dalam kecelakaan saat berhadapan sungai liar berarus buas itu. Kepergiannya menjadi daya dorong begitu dahsyat. Banyak orang berkeinginan melanjutkan dan mewujudkan impiannya. Kerja keras, keuletan serta ketekunannya menjadi letupan energi perubahan. Scbuah Kota Industri Tambang Batubara telah dilahirkannya kemudian hari.
https://drive.google.com/file/d/1UYUaFcALFaL76UtzRc245XUcFJZgDXI5/view?usp=sharing
CULTURE DIVERSITY
- Makam Syekh M. Yasin
2. Situs Makam Anak Rajo Alam
Makam Anak Rajo, Masyarakat Nagari Kumanis meyakini oral history yang diperoleh secara turun-temurun bahwa pada saat Raja Adityawarman meninggalkan Dharmasraya menuju pedalaman Minangkabau beserta istrinya dengan mengikuti hulu Batanghari hingga Batang Kawas (Sinamar). Di Kumanis, Adityawarman diterima dengan baik oleh tiga Ninik (tetua) dan empat Ninik di Tanjung Bonai Aur, serta Raja Sekutu di Sumpur Kudus. Adityawarman kemudian mendirikan kerajaan pertama di Tanjung Alam Nagari Kumanis dan Makam yang ada saat ini merupakan makam anak Adityawarman.